BEM PT Undana dan GMF Gelar Dialog Kebangsaan: Bahas Isu Lokal dan Nasional Serta Membangun Kesadaran Kolektif Pemuda

Posted by : infonttn April 26, 2025

infonttnow, Kupang-Menerawang Masa Depan Indonesia, BEM PT Undana dan GMF Buka Dialog Lintas OKP Kedaerahan, Serta Ormawa dengan Mengusung tema “Menerawang masa depan Indonesia, dari perspektif aktivis muda NTT mengawal aspirasi rakyat lewat nalar kritis pemuda” pada Kamis (24/04/2025).

Kegiatan ini menghadirkan dua nara sumber hebat berlatar belakang Aktivis sekaligus Akademisi yakni Yefta Yerianto Sahabat,S.IP.,M.IP selaku dosen Fisip Undana dan Yohanes Jimi Nami,S.IP.,M.Si yang juga berlatar belakang aktivis sekaligus Dosen Undana Kupang.

Kegiatan ini diinisiasi oleh badan eksekutif mahasiswa BEM perguruan tinggi Universitas Nusa Cendana (Undana Kupang) dan Gerakan mahasiswa Flobamora (GMF) dengan tujuan untuk menyatukan semangat perjuangan diantaranya:

1. Menjadi ruang temu dan silaturahmi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) se-Kota Kupang dari beragam daerah di Nusa Tenggara Timur bersama organisasi mahasiswa (ORMAWA) Perguruan Tinggi di Kupang

2. Membangun Kesadaran kolektif orang muda akan pentingnya berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara

3. Menciptakan ide dan gagasan yang kritis sebagai rekomendasi pemikiran kepada penguasa dalam mengatasi problematika dimasyarakat

4. Merevitalisasi pergerakan orang muda yang konstruktif dan solutif lewat ruang-ruang dialog dalam menangkal tindakan anarkis.

Dalam laporan kegiatan ketua BEM PT Undana Gremis Nenosaban, menyampaikan rasa hormat dan bangga atas partisipasi dari setiap ketua organisasi kedaerahan di NTT dan BEM Universitas se-kota kupang.

Menurutnya dialog kebangsaan yang dilakukan dengan melibatkan organisasi kedaerahan sangat penting sebab banyak isu lokal yang terlupakan.

“Forum dialog ini, sebagai wadah aspirasi kita membahas isu lokal dan juga isu nasional yang berdampak pada daerah kita masing-masing untuk kita perjuangkan bersama,” Ujarnya.

Sementara ketua gerakan mahasiswa flobamora GMF Melianus Alopada menegaskan sebagai kaum muda yang adalah tulang punggung bangsa tentu memiliki tanggungjawab moral kontrol sosial.

enyampaikan ruang dialog kebangsaan yang diselenggarakan sebagai bentuk dari cara lain pemuda dan mahasiswa menyampaikan ide, gagasan dan aspirasi tanpa harus melakukan demonstrasi.

“Demo itu penting sebagai orang-orang pergerakan tentu langkah terakhir menyampaikan aspirasi adalah desakan masa atau yang kita kenal dengan unjuk rasa, namun situasi zaman telah berubah dan kita harus beradaptasi,” Beber Melianus.

Melianus Alopada mengatakan situasi saat ini, bukan seberapa kencang mahasiswa dan pemuda bersuara namun seberapa banyak yang bisa terpengaruh dengan pemikiran kritis.

“Sekarang kita harus pandai baca situasi, karena 100 orang lakukan demonstrasi suaranya akan kalah dengan satu orang influence dengan banyak followers, artinya kita harus perbanyak ruang dialog dan belajar untuk perang media agar kita yang aktivis tidak kalah dengan konten kreator atau influencer,” Tuturnya.

Sebelum masuk pada sesi dialog Wakil Rektor III Undana Kupang Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc yang hadir untuk membuka kegiatan, memberi apresiasi kepada mahasiswa yang mau mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk bangsa dan daerah melalui kontrol sosial.

Menurutnya situasi saat ini, sedikit berbeda dengan masa lalunya, yang juga merupakan aktivis organisasi.

Dikatakan Dr. Siprianus bahwa mahasiswa harus adaptif, dan memiliki cara atau strategi berjuang untuk kepentingan rakyat. Sebab tidak semua hal bisa diselesaikan di jalanan namun melalui ruang dialog seperti ini.

Terpantau media ini, kedua pemateri secara bergantian memberi motivasi dan dorongan untuk tetap konsisten dan menjaga idealisme dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

Dosen Ilmu Politik dan Sosial Undana Yefta Sabaat, yang juga merupakan Aktivis GMKI, mengatakan Idealisme adalah kemewahan terakhir mahasiswa. Sehingga tidak boleh menjual diri pada kekuasaan.

Tetap menyuarakan aspirasi dengan pemikiran kritis, banyak persoalan yang membutuhkan suara dan pemikiran kritis dari aktivis,” Bebernya mengawali dialog.

Yefta Sabaat juga menyorot isu terkait pemerintah yang terkesan anti kritik atau anti demokrasi.

“Sangat miris kalau ada pemerintah yang tidak mau di kritisi, karena itu artinya tidak mau dikontrol, kalau ada kebijakan atau keputusan serta tindakan yang merugikan masyarakat dia tidak akan bertanggungjawab karena alergi dengan kritikan,” Tegasnya.

Senada disampaikan Jimi Nami, bahwa pemerintah pusat maupun daerah yang anti kritik menunjukan minim kapasitas. Sebab tidak ada ruang evaluasi bagi dirinya.

“Pemerintah itu jabatan publik, mau atau tidak harus menerima semua kritikan, karena itu hal yang baik untuk berbenah diri. Sejatinya kita mengkritisi orang lain itu kita sayang, agar orang itu lebih berhati-hati dalam setiap langkah, jadi wajar kita kritisi pemerintah pusat maupun daerah karena kita sayang bangsa dan daerah kita,” Ungkapnya.

Yohanes Jimi Nami yang juga sebagai Mantan ketua PMKRI cabang Jakarta ini, memberi apresiasi kepada mahasiswa yang masih berkumpul dan membangun dapur pemikiran, atau berpikir tentang bangsa dan negara.

Situasi dialog kebangsaan berjalan dengan baik dan lancar, beragam isu dari masing-masing daerah didiskusikan bersama seperti Isu Proyek pembangunan rumah layak huni bagi korban Seroja di kabupaten Malaka yang mandek di tangan APH, Isu Besi Pae, atau yang di kenal dengan maslah Pubabu di Timor Tengah selatan TTS, Isu Pulau Kera kabupaten kupang, Isu Geotermal Poco Leok Manggarai barat, Sikap apatis pemerintah terhadap Isu sosial dan juga sikap anti kritik pemerintah menjadi pembahasan dalam dialog.

Selain itu, beberpa isu nasional seperti Pelaksanaan program Makan bergizi gratis yang tidak maksimal, dan isu RUU TNI serta Efesiensi Anggaran.

Diakhir dialog, Ketua BEM Undana dan ketua umum GMF, melakukan konsolidasi isu kedaerahan untuk disampaikan kepada pemerintah daerah provinsi nusa tenggara timur NTT dalam bentuk petisi yang disepakati bersama sebagai tindak lanjut dari dialog yang di lakukan.

Oraganisasi yang dilibatkan dalam dialog publik diantaranya:

1. Gerakan Mahasiswa Flobamora(GMF)

2. Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang(PERMASKKU)

3. Ikatan Mahasiswa Malaka (IMMALA)

4. Ikatan Mahasiswa Timor Tenggah Utara (IMATTU)

5. Ikatan Mahasiswa Timor Tenggah Selatan (IKMAS)

6. Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (FOSMMBAB)

7. Kerukunan Mahasiswa Nusa kenari (KEMANURI)

8. Ikatan Pelajar Mahasiswa Ende (IPELMEN)

9. Perhimpunan Mahasiswa Asal Nagakeo (PERMASNA)

10. Perhimpunan mahasiswa Nggada(PERMADA)

11. Ikatan Mahasiswa Nusa Lontar(IKMAR)

12. Persatuan Mahasiswa Mangarai Barat (PERMABAR)

13. Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu(IKIF)

14. Persekutuan Mahasiswa Mataru(PERMATAR)

15. Ikatan Muda Adonara(AMA)

16. BEM Universitas Nusa Cendana

17. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Hukum

18. Bem universitas kristen artha wacana Kupang

19. BEM POLITEKNIK NEGERI KUPANG

20. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

21. BEM Politeknik Pertanian Negeri Kupang

22. BEM Universitas Karya Darma

23. BEM Institut Agama Kristen Negeri Kupang

24. BEM Universitas Muhamadiyah Kupang

25. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM UYELINDO). (*/PG).(kmsnt)

RELATED POSTS
FOLLOW US