
Infontt.com, kupang – Pemerintah Provinsi NTT telah menerbitkan Keputusan Gubernur nomor : 122/KEP/HK/2024 tanggal 15 Maret 2024 tentang Alokasi Pengeluaran Ternak Besar Potong Provinsi NTT Tahun 2024.
Alokasi yang ditetapkan antara lain Sapi 56.260 ekor, Kerbau 3.828 ekor dan Kuda 4339 ekor yang dalam pelaksanaannya diatur dalam 2 tahap. Tahap pertama direalisasikan sebanyak 75 persen. Sisanya akan direalisasikan pada tahap selanjutnya setelah mendapat evaluasi dan persetujuan Gubernur NTT
Kabupaten Kupang menjadi daerah yang ditunjuk sebagai penyedia ternak besar potong paling besar yakni 14.119 ekor terdiri dari Sapi 14.000, Kerbau 44 ekor dan Kuda 75 ekor.
Kabid Agribisnis dan Kelembagaan Dinas Peternakan Provinsi NTT Edy Djuma, S.Pt menjelaskan kepada media ini bahwa ternak besar yang akan dikirimkan keluar diseleksi secara ketat dengan tetap memperhatikan angka populasi dan kebutuhan di dalam Provinsi NTT sehingga bukan hanya kepentingan ekspor yang diutamakan tapi juga kebutuhan lokal harus seimbang.
“Bulan Juni nanti kita akan merayakan hari Raya Idul Adha 1444 H tahun 2024 oleh karena itu ketersediaan ternak besar lokal juga harus bisa terpenuhi” tandas pejabat struktural pada Dinas peternakan ini.
Salah satu pelaku usaha pengiriman ternak besar Kabupaten Kupang yakni Benediktus Masneno mengatakan sangat bersyukur karena Kabupaten Kupang masih mendapat kepercayaan menjadi daerah yang paling tinggi kuota pengirimannya sehingga para peternak pada umumnya sangat mendukung kuota alokasi tersebut. Namun Benediktus yang sudah bergelut dalam usaha pengiriman ternak dari tahun 2000 ini mengharapkan agar pemerintah dapat meninjau kembali bobot ternak yang akan dikirimkan khususnya ternak sapi karena menurut para peternak bahwa bobot 275 Kg seperti yang tertuang dalam regulasi memberatkan para peternak. Benediktus menjelaskan bahwa untuk ternak sapi kalau bisa diturunkan menjadi 250 Kg agar waktu pemeliharaan dan siklus modal para peternak dapat berjalan lebih cepat.
“Sebaiknya diturunkan bobotnya terutama ternak sapi menjadi 250 Kg agar waktu pemeliharaan ternak tersebut tidak terlalu panjang sehingga modal yang digunakan oleh peternak bisa berjalan lebih cepat. Hal itu juga bisa membantu para peternak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari” pungkas Benediktus kepada media ini. (kms1)
